Di tengah tantangan transformasi digital dan persaingan global, sektor ekonomi kreatif muncul sebagai salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional. Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor ini, dengan kekayaan budaya, keberagaman, dan jumlah pelaku ekonomi kreatif yang terus meningkat.
Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) dibentuk pada 2020 untuk menghimpun, memberdayakan, dan mengembangkan potensi pelaku ekonomi kreatif di seluruh Indonesia.
GEKRAFS mengelola 17 subsektor ekonomi kreatif, termasuk seni rupa, musik, film, kuliner, fesyen, hingga arsitektur dan desain produk, dengan fokus pada inklusivitas dan pemberdayaan generasi muda. GEKRAFS juga menginisiasi Hari Ekonomi Kreatif Nasional (HEKRAFNAS) yang diperingati setiap 24 Oktober dan menyelenggarakan acara seperti EKRAFEST 2024 untuk mendukung ekosistem kreatif lokal.
Menyerap
Menciptakan ekosistem yang berkelanjutan bagi ekonomi kreatif di Indonesia, menjadikannya sebagai salah satu pilar menuju Indonesia Emas 2045
Menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.
Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), dengan ibu kota Barabai, adalah salah satu daerah potensial di Kalimantan Selatan. Wilayah ini didominasi oleh sektor pertanian, perkebunan (karet), dan pertambangan, namun kini mulai membuka ruang bagi pengembangan ekonomi kreatif lokal.
Desain & fashion lokal
*Geser tab untuk melihat divisi lainnya
Selain mengadakan workshop, GEKRAFS HST juga telah berkolaborasi dalam acara Banua Creative Festival, menampilkan karya-karya hasil pelaku ekonomi kreatif HST. Acara ini menjadi ruang ekspresi, apresiasi, dan promosi karya kreatif.
Karya yang ditampilkan: